Selasa, 04 Januari 2011

Anakku............

Anak kita tak pernah meminta untuk dilahirkan oleh kita, tetapi sebaliknya kitalah -orang tua- yang menghendaki anak kita dilahirkan.

Teman-teman yang belum dikaruniai anak setelah bertahun-tahun menikah, melakukan berbagai macam upaya untuk segera mendapatkan buah hatinya, bahkan tak jarang pula melakukan cara-cara yang tidak masuk akal dilakukan pula demi mendapatkan seorang buah hati.



Alhamdulillah, kita sekarang telah mendapatkan buah hati hasil pernikahan kita dengan suami tercinta.

Masih teringat saat-saat kita mulai mengandung buah hati kita...
Perasaan mual, susah makan, badan lemas tetap membuat kita bahagia yang hadir mengiringi harapan kita akan adanya buah hati yang akan datang.

Mengapa semua lelah dan materi tidak pernah kita hiraukan dalam mengandung dan membesarkan anak kita?

Lalu... mengapa sekarang ketika anak kita mulai besar, mulai bisa berkata tidak terhadap apa yang kita minta kepadanya....kita mulai meradang.
Kita mulai tidak sabar terhadap apa yang mereka lakukan...hardikan karena marah bahkan bisa jadi cubitan atau pukulan mulai mengisi hari-hari kita bersama anak-anak.


Duhai diri.... tidak lah engkau sadari ...mereka adalah anak-anakmu yang suka tidak suka, mau tidak mau diri ini yang telah menggoreskan tinta pada lembar sucinya anak-anak.
Ketika kita sedang "sholeh" maka goresan itupun indah terukir pada lembar suci anak-anak, tapi ...ketika kita sedang lalai...maka goresan yang tidak bermakna bahkan goresan yang buruk turut pula terukir pada lembar suci mereka..

Lalu mengapa kita harus marah bahkan ada yang membenci perilaku anak-anak yang tidak berkenan di hati padalah bisa jadi apa yang anak-anak munculkan adalah hasil kita - orang tua -menggoreskan perilaku buruk tersebut secara tidak sadar..



Astaghfirullahal'adzim

Nak....maafkan ayah dan ibumu ini.

Do'akanlah kami sehingga kami diberikan kekuatan dan kesabaran dalam merawat dan mendidik kalian sebagai amanat dari Allah SWT.

Mau tidak mau dan suka atau tidak suka..kami harus terus mengurangi perilaku buruk kami sehingga tidak ada lagi alasan engkau memiliki sifat buruk itu, karena kami tidak mengajarkannya kepada kalian..

Amat berat bagi kami untuk menjadi teladan kalian, tetapi....kalian adalah amanat yang ternyata kami minta kepada Allah SWT sejak kami berniat untuk menikah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar